Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Silaturahim Pemerintah & Masyarakat Desa Tumbak Madani

 Bersama Habib Muhsin Bilfagih (Staf Khusus Bupati Mitra / Penasehat Desa Tumbak Madani), ditemani Anggota DPRD Mitra, Al Kindi Bilfagih. Pemerintah dan Masyarakat gelar Rapat Umum sekaligus silaturahim pasca hari raya Idul Fitri 1438 H.  Kegiatan ini membahas masalah-masalah di desa termasuk agenda program pemerintah.

Rapat Koordinasi Pemerintah dan Masyarakat Tumbak Madani

Dari Kiri; Ahmad Abidolo (Hukum Tua Tumbak), Muhammad Ibrahim (Hukum Tua Tumbak Madani), H. Lukman Assegaf dan Ust. Basyir Radjab Untuk menata pemerintahan yang baik, serta menjalin silaturahim bersama rakyat, Hukum Tua Tumbak Madani, Muhammad Ibrahim, bersama perangkat desa, menggelar rapat koordinasi. Kegiatan ini merupakan agenda per 3 bulanan.  Melalui kegiatan rakoor seperti ini, diharapkan roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan penuh kewibawaan.  Ketua BPD. Rusdi Umaternate

Turis Di Tumbak Madani, Pemkab Belum Manfaatkan

Desa Tumbak mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal dan internasional. Hari ini, Rabu (14/10), laut Tumbak dihiasi dengan banyaknya perahu/kapal yang memuat puluhan orang berkeliling. Kunjungan para wisatawan menuju Pasir Putih, Pulau Tumbak, Pulau Ponten, Baling-baling, dan sekitarnya.  Kendati air bergelombang, angin bertiup kencang, para wisatawan menikmati indahnya panorama Tumbak. Menariknya, perahu yang biasa digunakan untuk menangkap ikan, sibuk mengurusi para tamu. Mereka memanfaatkan situasi ini sebagai bagian dari mata pencarian yang membantu mensejahterahkan warga. Kendati dilirik para turis, Tumbak belum mendapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai daerah pariwisata yang menjanjikan. Warga kampung dengan kreativitasnya melakukan promosi ke Ibu Kota agar Tumbak dapat dikenal oleh orang banyak.  Namun, walau potensi sumber daya alam yang bisa di manfaatkan untuk kepentingan pariwisata, menurut Al Kindi Bilfagih, Anggota DPRD Mit

Kehidupan Sosial Masyarakat Tumbak Madani

Tingginya keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan lautan Indonesia merupakan harta yang sangat berharga untuk menunjang kehidupan manusia. Kekayaan dan keindahan wilayah laut dan pesisir dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya yang amat penting untuk perikanan dan pariwisata. Berpuluh juta orang khususnya nelayan, menggantungkan hidupnya dari sumberdaya laut dan pesisir (Puspitaningasih, 2012). Potensi sumberdaya di Sulawesi Utara yang kaya potensi sumberdaya pesisir dan lautan dapat memberikan kesempatan untuk berkembang usaha perikanan maupun pariwisata didaerah ini. Keadaan laut di Desa Tumbak Madani juga berperan besar dalam sektor perikanan dan juga sektor pariwisata yang belum termanfaatkan secara maksimal.  Ada beberapa jenis sumberdaya bernilai ekonomis penting yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil seperti kayu bakau, moluska, terumbu karang dan ikan. Peralatan penangkapan ikan yang digunakan oleh sebagian besar nelay

Wisata Bahari Tumbak Madani

Bisnis.com, MANADO -- Kabupaten Minahasa Tenggara tengah merintis wisata bahari menyusul industri pariwisata yang tengah menggeliat di Sulawesi Utara. Sejumlah destinasi potensial tengah dikembangkan di kabupaten yang baru berumur sepuluh tahun ini. Staf Khusus Bupati Minahasa Tenggara, Muchsin Bilfaqih, mengatakan kawasan pesisir yang membentang dari Bentenan hingga Ratotok tengah diusulkan menjadi destinasi wisata bahari. Kawasan pesisir mulai dari Pantai Bentenan, Desa Tumbak Madani, hingga Ratatotok saat ini mulai ramai didatangi turis lokal dan asing. Muchsin mengakui, pengelolaan destinasi wisata di Minahasa Tenggara belum optimal. Untuk itu, pihaknya melakukan penjajakan dengan sejumlah investor yang tertarik membangun fasilitas wisata di Minahasa Tenggara, salah satunya di Desa Tumbak Madani, Kecamatan Pusomaen. "Di sini pantai sangat indah tapi belum dikelola. Di sisi lain, APBD kita kecil sehingga kita perlu kerja sama dengan swasta dengan sistem BOT (buil

Proposal Air Bersih Tumbak Madani

A.    LATAR BELAKANG Pada tahun 2010 secara defenitifTumbak Raya dimekarkan menjadi dua desa, Tumbak dan Tumbak Madani. Untuk menyebut kedua desa, masyarakat sering menggunakan nama Tumbak Raya.Hingga saat ini, usia administratif Tumbak Madani terhitung 7 tahun. Sementara, Tumbak Raya telah berusia ke 99 tahun sejak 1918. Hampir seabad usia kampung pesisir ini, belum juga memiliki air bersih dan air tawar yang dikelola dengan baik. Bahkan pendiri Tumbak, Syekh Abdusamad Bachdar mendokumentasikan krisis air melalui syairnya; Tandus pasir berupa tanjung Kecil dan sempit letaknya lengkung Tiada bertumbuh walaupun jagung Airnya pula di lain kampung. Syair tersebut adalah gambaran bahwa krisis air bersih telah berlangsung lama. Ironisnya, hingga saat ini, Tumbak Raya belum memiliki pengelolaan air bersih. Warga masih berharap pada air sungai di desa tetangga. Pemerintah telah membuat penyaluran menggunakan mesin untuk mengalirkan air dari sungai tersebut. Sayangny

Hukum Tua Tumbak Madani Bacakan Pidato Bupati

Muhammad Ibrahim sedang membacakan sambutan Sudah menjadi tradisi setiap momen shalat Idul Fitri, Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap memberikan sambutan yang dibacakan oleh Hukum Tua setempat. Di Desa Tumbak Madani, Hukum Tua Muhammad Ibrahim sebelum membacakan pidato bupati yang ditulis beberapa lembar itu ia menyampaikan, bahwa Pemerintah Desa menghimbau agar setiap warga senantiasa mengambil hikmah Ramadhan demi menggapai kehidupan hakiki kedepan. Sementara itu, poin sambutan Bupati diantaranya adalah bagaimana setiap muslim Mitra mampu menjadi pilar perdamaian melalui hikmah Ramadhan dan Idul Fitri 1438 H.