Langsung ke konten utama

Sejarah Tumbak

Berikut kami postingan syair tentang sejarah Desa Tumbak Kec. Pusomaen. Kab. Minahasa Tenggara. Syair ini dibuat oleh Pendiri Desa Tumbak, Syekh Abdusamad Bahdar. Salah seorang ulama yang berada di Sulawesi Utara. Berikut Petikan-petikan Syairnya:

1.
Nelayan Tumbak saya perikan
Tempat tinggalnya pasir tandusan
Tiada hidup Tumbuh-tumbuhan
Dalimbur pasang setiap bulan

2.
Tandus pasir berupa tanjung
Kecil dan sempit letaknya lengkung
Tiada bertumbuh walaupun jagung
Airnya pula dilain kampong

3.
Lepas dari pulau daratan
Kemana pergi perlu bersampan
Tiada suatu bahan makanan
Kecuali kalau beroleh ikan

4.
Didalam teluk tiada ombaknya
Dilindung oleh pulau-pulaunya
Walaupun angin keras hembusnya
Labuhan tumbak tetap teduhnya.

5.
Rawanya bagus hidup airnya
Pasang surut deras arusnya
Banyak bertumbuh pohon bakaunya
Nyamuk kurang walau musimnya.
6.
Konon dulu ada pembajak
Dari mindanau berbintak-bintak
Datang disini maksud merampok
Dengan senjata panah dan tumbak.

7.
Terdengar oleh burger dibelang
Mereka datang berpelang-pelang
Setelah bertemu lalu berperang
Tumbak-menumbak perang memerang.

8. 
Ini riwayat lain bicara
Pohon posi-posi barakar udara
Itu merupai tumbak dikira
Demikian riwayatnya Tumbak saudara.

Mulai 1918
9.
Bulan April dalam ingatan
Seribu Sembilan ratus dalam bilangan
Delapan belas lebih hitungan
Tumbak labuhan kami tempatkan

10.
Dari gorontalo kami kemari
Bahan laut kami cari
Punggawa sakit tidak terperi
Singgah ditumbak sehatlah diri
11.
Kepala distrik bawahan dibelang
Rulan maringka nama terbilang
Saya ketemu hatinya girang
Member izin suratnya terang

12.
Dengan tulungan Allah Arrahman
Udara tumbak rupanya nyaman
Mertua sembuh sehatlah badan
Pemerintah datang lalu menahan.

13.
Dipinta, kami tinggal disini
Agar pembajak kurang kemari
Demikian tawaran Pemerintah Negeri
Kami keluar tidak diberi

14.
Sebagai nelayan kami mohonkan
Pajak jalan janji bebaskan
Minahassaraad telah diwujudkan
Kami dituntut membayar jalan

15.
Labuhan Tumbak di itu hari
Banyak ikanya tidak terperi
Buaya timbul kanan dan kiri
Malam siang perlihatkan diri


16.
Loloda, Wajoli, Tobelo datang
Perahu “ pakata” mereka tumpang
Menikam penyu sikapnya garang
Kawanan ikan mereka pasang
17.
Tidore, Ternate dengan jaringnya
Larohe Ponae nama perahunya
Roa-Cakalang itu hajatnya
Banyak hasil dapat olehnya

18.
Ambon, Buton dengan lukanya
Ikan didapat banyak jenisnya
Bubara, lolosi macam warnanya
Ila’ dan Lodi tidak kurangnya.

19.
Walau ditumbak tiada makanan
Tetapi lantaran banyaknya ikan
Negeri tetangga pada bawakan
Beras dan milu buah-buahan.

20.
Juga pedagang dari lain Negeri
Tiada kurang datang kemari
Boleh dikata setiap hari
Laris barangnya didalam Negeri.

21.
Saya tidak lagi panjangkan
Silahkan mari datang saksikan
Sampai disini saya ringkaskan
Memadai ini jadi catatan.

Komentar


  1. Dari catatan sejarah di atas
    Menjelaskan bahwa alasan di tahan nya masyarakat nelayan untuk tinggal karna alasan keamanan.. Sering muncul para bajak laut.. Dan teluk tumbak itu tempat persembunyian bajak laut.. Yang menahan mereka adalah hukum besar ratahan bapk E supit
    Rulan maringka
    Kuntua wioi yustinus wotulo
    Kuntua bentenan Z tomondatu
    Kuntua Minanga E pontororing

    BalasHapus

  2. Dalam masa pendudukan, Jepang apalagi di masa PKI putra2 tumbak sangat berperan dalam pembebasan dari kelompok Komunis di masa itu.. Lebih dari 1000 orang masyarakat wilayah mitra harus di eksekusi.. Tapi atas saran dan masukan dari seorang putra tumbak tepat nya 1050 orang yg harus di eksekusi bisa di bebaskan.. Alasan beliau mereka hanya di libatkan.. Kita tangkap yg melibatkan mereka.. Masih banyak lagi kontribusi masyarakat desa tumbak dalam pembangunan baik dalam ekonomi, politik, sosial budaya di wilayah mitra. Sulut bahkan NKRI...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehidupan Sosial Masyarakat Tumbak Madani

Tingginya keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan lautan Indonesia merupakan harta yang sangat berharga untuk menunjang kehidupan manusia. Kekayaan dan keindahan wilayah laut dan pesisir dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya yang amat penting untuk perikanan dan pariwisata. Berpuluh juta orang khususnya nelayan, menggantungkan hidupnya dari sumberdaya laut dan pesisir (Puspitaningasih, 2012). Potensi sumberdaya di Sulawesi Utara yang kaya potensi sumberdaya pesisir dan lautan dapat memberikan kesempatan untuk berkembang usaha perikanan maupun pariwisata didaerah ini. Keadaan laut di Desa Tumbak Madani juga berperan besar dalam sektor perikanan dan juga sektor pariwisata yang belum termanfaatkan secara maksimal.  Ada beberapa jenis sumberdaya bernilai ekonomis penting yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil seperti kayu bakau, moluska, terumbu karang dan ikan. Peralatan penangkapan ikan yang digunakan oleh sebagian besar nelay

Pulau Punten, Tumbak Madani Sangat Memukau

Taman laut tumbak mulai mendunia karena banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi lokasi tersebut. Pemerhati dan pelaku pariwisata di Posumaen, Mario Lontaan, di Ratahan, Minggu mengatakan, Taman Laut Tumbak yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara, tepatnya di Kecamatan Posumaen ini bahkan telah tersohor di luar Sulut, karena keindahan bawah lautnya.  "Bahkan ada yang menyebutkan taman laut Tumbak ini, merupakan taman laut terluas di Sulut, dengan berbagai koleksi karang dan jenis ikan, makanya banyak peneliti dari Eropa seperti dari Prancis rutin melakukan penelitian di taman laut ini," katanya. Bagi sebagian warga Sulawesi Utara (Sulut) mungkin tak banyak warganya mengetahui jika kawasan pantai selatan wilayah ini mempunyai taman laut yang memiliki keindahan dan telah mendunia. Koleksi taman laut Tumbak berbagai macam dari hardcoral, dan softcoral yang sangat luas, termasuk hutan kipas laut yang luasnya sekira 300 meter, dan memiliki

Pulau Punten (Ponteng) Tumbak Madani

RATAHAN (BK): Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap mengatakan, pihaknya akan menata obyek pariwisata Pulau Baling-Baling dan Pulau Punten, Desa Tumbak Madani, Kecamatan Posumaen. Ia melihat langsung keindahan pulau tersebut. Ia menyatakan, keindahan eksotis laut yang dimiliki kedua pulau itu. Eksotika bawah laut menarik perhatian dan dangat layak untuk dikembangkan. "Jangan mengaku pernah datang di Mitra jika belum melihat keindahan pulau Baling-baling dan Punten di Tumbak Madani," ujar Sumendap. Ia berjanji Baling-Baling dan Punten akan dijadikan pusat pengembangan pariwisata, selain Pantai Lakban dan Pantai Bentenan.  "Pulau Baling-baling akan jadi icon Mitra. Sebab, tanpa disadari, keindahan Pulau Baling-baling dan Punten sudah menarik perhatian para touris mancanegara. Khususnya Eropa. Sudah banyak contohnya turis suka kedua pulau ini. Sampai-sampai ada yang rela datang jauh-jauh hanya untuk ber-selfie di Tumbak ini," tam