Langsung ke konten utama

Ikhtisar Tumbak Madani

1.        Nama, arti dan latar belakang
Nama Tumbak artinya Tombak, yaitu sejenis senjata yang digunakan dalam perang maupun sebagai alat penangkap ikan atau hewan lain.
Nama tersebut diambil dari tunas pohon posi-posi yang banyak terdapat di Tumbak. Tunas tersebut berbentuk menyerupai ujung tombak yang dalam Bahasa setempat dinamakan tumbak.
Kisah lain mengatakan konon dahulu ditempat ini terjadi peperangan antara Burger di Belang dan Perompak Mindanow Filipina yang bersenjatakan Panah dan Tombak.
2.       Sejarah pembukaan desa Tumbak
Dibuka oleh Abdusamad Bachdar pada tanggal 22 April 1918 atas izin dan tawaran dari Hukum Kedua Belang, Rulan Maringka yang mendapat persetujuan dan pengukuhan dari Hukum Besar Ratahan, Supit.
10 buah perahu soppe beranggotakan 67 orang dadanakang (bersaudara) pimpinan Punggawa Tilamuta, Sya’ban Mau adalah cikal bakal penduduk desa Tumbak.
Pada tahun 2010, dibawah kepemimpinan Bupati Telly Tjanggulung, dimekar menjadi 2 desa, yakni desa Tumbak dan Tumbak Madani.
3.       Letak geografi
Tumbak terletak pada;       124˚. 53’. 30” BT
                                                        01 ˚. 02’. 00” LU
Terletak di pantai laut Maluku, Kecamatan Belang (sekarang Pusomaen) Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, dengan batas-batas sebagai berikut;
Pada sebelah Utara, bersebelahan dengan desa Bentenan.
Sebelah Selatan, bersebelahan dengan desa Minangan.
Sebelah Timur, bersebelahan dengan Laut Maluku.
Sebeleh Barat, bersebelahan dengan desa Tatengesan.
4.      Iklim dan musim pancaroba
a.       bulan April – Mei, peralihan Barat-Utara ke Selatan
b.      bulan Oktober – November, peralihan Selatan ke Barat-Utara,
Musim hujan biasanya (normal);
1) Hujan Selatan, Mei-Juni-Juli
2) Hujan Barat, Desember-Februari
Musim Panas;
1) Bulan Maret-April
2) Bulan Agustus-Oktober
Sepanjang 4 – 5 tahun ini cuaca, musim dan iklim tidak berjalan seperti biasanya. Banyak terjadi pergeseran dan perobahan waktu.
5.       Perekonomian
Pada umumnya penduduk desa Tumbak bermata pencarian penangkap ikan atau nelayan.
6.       Penduduk, adat dan kebudayaan
Jumlah penduduk (1994) 1.075 jiwa/220 KK beragama Islam 100%.
Adat dan budaya membaur antar suku bangsa yang ada namun lebih didominasi adat dan budaya Bajo dan Gorontalo. Sedang kan Bahasa sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Bajo.
7.       Sarana pendidikan
Pendidikan Umum               : 1 buah SDN, 1 buah SMP
Pendidikan Agama               : PAUD dan Raudhatul Atfal Al Hikam
8.       Sarana Peribadatan             
Masjid                                         : 2 buah
TPA                                              : 5 buah
9.       Sarana Lainnya      
Kantor Desa                             : 1 buah (Tumbak Induk)
Balai Desa                                  : 2 buah
MCK                                            : 1 buah (Tumbak Madani)
Lapangan Olahraga             : 1 buah (Tumbak Madani)

Tambatan Perahu                 : 1 buah (Tumbak Induk)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehidupan Sosial Masyarakat Tumbak Madani

Tingginya keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan lautan Indonesia merupakan harta yang sangat berharga untuk menunjang kehidupan manusia. Kekayaan dan keindahan wilayah laut dan pesisir dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya yang amat penting untuk perikanan dan pariwisata. Berpuluh juta orang khususnya nelayan, menggantungkan hidupnya dari sumberdaya laut dan pesisir (Puspitaningasih, 2012). Potensi sumberdaya di Sulawesi Utara yang kaya potensi sumberdaya pesisir dan lautan dapat memberikan kesempatan untuk berkembang usaha perikanan maupun pariwisata didaerah ini. Keadaan laut di Desa Tumbak Madani juga berperan besar dalam sektor perikanan dan juga sektor pariwisata yang belum termanfaatkan secara maksimal.  Ada beberapa jenis sumberdaya bernilai ekonomis penting yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil seperti kayu bakau, moluska, terumbu karang dan ikan. Peralatan penangkapan ikan yang digunakan oleh sebagian besar nelay

Pulau Punten, Tumbak Madani Sangat Memukau

Taman laut tumbak mulai mendunia karena banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi lokasi tersebut. Pemerhati dan pelaku pariwisata di Posumaen, Mario Lontaan, di Ratahan, Minggu mengatakan, Taman Laut Tumbak yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara, tepatnya di Kecamatan Posumaen ini bahkan telah tersohor di luar Sulut, karena keindahan bawah lautnya.  "Bahkan ada yang menyebutkan taman laut Tumbak ini, merupakan taman laut terluas di Sulut, dengan berbagai koleksi karang dan jenis ikan, makanya banyak peneliti dari Eropa seperti dari Prancis rutin melakukan penelitian di taman laut ini," katanya. Bagi sebagian warga Sulawesi Utara (Sulut) mungkin tak banyak warganya mengetahui jika kawasan pantai selatan wilayah ini mempunyai taman laut yang memiliki keindahan dan telah mendunia. Koleksi taman laut Tumbak berbagai macam dari hardcoral, dan softcoral yang sangat luas, termasuk hutan kipas laut yang luasnya sekira 300 meter, dan memiliki

Pulau Punten (Ponteng) Tumbak Madani

RATAHAN (BK): Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap mengatakan, pihaknya akan menata obyek pariwisata Pulau Baling-Baling dan Pulau Punten, Desa Tumbak Madani, Kecamatan Posumaen. Ia melihat langsung keindahan pulau tersebut. Ia menyatakan, keindahan eksotis laut yang dimiliki kedua pulau itu. Eksotika bawah laut menarik perhatian dan dangat layak untuk dikembangkan. "Jangan mengaku pernah datang di Mitra jika belum melihat keindahan pulau Baling-baling dan Punten di Tumbak Madani," ujar Sumendap. Ia berjanji Baling-Baling dan Punten akan dijadikan pusat pengembangan pariwisata, selain Pantai Lakban dan Pantai Bentenan.  "Pulau Baling-baling akan jadi icon Mitra. Sebab, tanpa disadari, keindahan Pulau Baling-baling dan Punten sudah menarik perhatian para touris mancanegara. Khususnya Eropa. Sudah banyak contohnya turis suka kedua pulau ini. Sampai-sampai ada yang rela datang jauh-jauh hanya untuk ber-selfie di Tumbak ini," tam